Pemimpin Media Nusantara Citra (MNC) Grup yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Hary Tanoesoedibjo dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (21/1) secara resmi mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Nasdem.
Perseteruan dan perbedaan pendapat dengan Ketua Majelis Nasional Partai NasDem, Surya Paloh diisukan menjadi penyebab mundurnya Harry. "Saya menyatakan mundur dalam kapasitas saya sebagai Ketua Dewan Pakar. Mulai hari ini, saya bukan lagi anggota dari Partai Nasdem. Keputusan ini saya lakukan dengan berat hati," katanya
"Keputusan saya ini tidak mengenakkan, tapi pada satu titik saya harus memutuskan ini. Aktivitas politik harus tetap dijalankan. Destiny keterlibatan saya di politik adalah menjadi bagian dari perubahan untuk bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Saya ingin ikut andil secara nyata, langsung. karena bagaimana pun politik menjadi satu bagian ideologi dan bagian dari masa depan kita," papar Hary.
Hary Tanoe juga menegaskan bahwa selama bergabung dengan Partai Nasdem, dirinya telah melakukan upaya terbaik, baik energi, pikiran, dana, dan risiko untuk berpartisipasi membesarkan Partai dengan motto gerakan perubahan itu. "Sejak bergabung 9 Oktober 2011, saya telah melakukan segala upaya yang terbaik, energi, pikiran, dana, tentunya risiko dan sebagainya agar berpartisipasi membesarkan Nasdem," terangnya.
Dirinya juga meminta maaf atas keputusannya tersebut dan menegaskan langkah berpolitiknya akan terus berjalan tanpa terpengaruh oleh pengunduran diri ini. "Maaf atas keputusan saya, ini memang tak mengenakkan dan berat, tapi pada satu titik saya harus memutuskan. Aktivitas politik tetap berjalan, tujuan utama masih seperti awalnya, ikut jadi penggerak perubahan.”